GotongRoyong Menyediakan Takjil di Masjid Jogokariyan Reporter : Editor : Muhammad Iqbal Senin, 13 Juni 2016 17:31 WIB. Tahun ini tema yang diusung adalah Berdakwah Membangun Kampung Indonesia. Yusna Septian, Ketua Panitia Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan, pemilihan tema tersebut untuk menghapus stigma pemisahan antara orang kampung dan
Jakarta(ANTARA) - Khatib ibadah Salat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal Noor Achmad, Senin, mengajak seluruh umat untuk meningkatkan gotong royong, khususnya ketika menghadapi musibah. "Bangsa Indonesia terbukti dapat mengatasi segala musibah dengan semangat gotong royong.
HALBARPW. Dalam rangka memelihara budaya gotong royong melalui kegiatan Pembinaan Teritorial (Binter), Babinsa Koramil 03/Jailolo Kodim 1501/Ternate Serka Rifai Sanusi bersama dengan warga melaksanakan kerja bakti dalam membangun Masjid di Desa Bobanehena, kec. Jailolo, Kabupaten Halmahera barat, Maluku Utara. Minggu (02/12/2020) Dalam kegiatan kerja bakti ini, Babinsa bersama masyarakat
Fast Money. NEW DELHI - Di tengah retorika komunal yang melengking saat ini, penduduk Hindu dan Sikh di desa Khunan Khurd di distrik Muktsar Punjab adalah bukti bahwa harmoni sosial dan rasa persaudaraan masih sangat hidup di India. Kedua komunitas menyumbangkan uang dan bahan bangunan untuk membangun sebuah masjid. Di desa itu terdapat lima keluarga Muslim yang tinggal, yang tidak punya tempat untuk melakukan sholat. Masjid akhirnya selesai dibangun pada Selasa 22/2/2023, dan semua penduduk lintas agama bergabung untuk meresmikannya. Penduduk desa juga menawarkan siropa jubah kehormatan kepada umat Islam. Keluarga Muslim melakukan ibadah pertama di masjid yang baru dibangun pada hari Selasa di hadapan penduduk desa. Dewan wakaf telah menyediakan sebidang tanah kecil tetapi keluarga muslim tidak memiliki sumber daya untuk membangun masjid. Sehingga masyarakat bergotong royong membantu dibangunnya masjid. “Warga desa, baik Hindu maupun Sikh, kemudian maju dan membantu saudara-saudara Muslim mereka untuk membangun masjid,” kata Imam Punjab Shahi Mohammad Usman Rehmani, yang mengunjungi desa itu, dilansir dari The Times of India pada Kamis 23/2/2023. Penduduk Khunan Khurd Mohinder Singh mengatakan, umat Islam tidak dalam posisi mampu membangun masjid sendiri dan penduduk lainnya dengan senang hati berkontribusi dan bergabung dengan perayaan ketika tempat ibadah diresmikan pada Selasa lalu. Pada bulan Desember tahun lalu, sebuah keluarga Sikh dari desa Bakhatgarh di distrik Barnala telah menyumbangkan sebidang tanah kepada 15 keluarga Muslim di desa untuk membangun sebuah masjid. Sebelumnya, baik Sikh maupun Hindu telah menyediakan lahan untuk membangun masjid, termasuk di desa Machhike di distrik Moga, ketika masjid tua itu dihancurkan karena pelebaran jalan. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
BANGKA - Tradisi gotong-royong masih dipelihara oleh Warga Dusun Kayuarang Desa Cit Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka. Kebersamaan itu terlihat saat proses pembangunan Masjid Nurul Iksan di dusun setempat. Hal ini dikatakan oleh Kepala Desa Kades Cit, H Ardani alias Haji Dani kepada Bangka Pos, Jumat 13/12/2019. Menurutnya, gotong-royong pembangunan Masjid Nurul Iksan di Dusun Kayuarang telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Proses pembangunan masjid mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat setempat. Karena itu pula, masyarakat dusun begitu bersemangat ketika digelar acara gotong-royong demi percepatan pembangunan tempat ibadah yang dimaksud. "Masyarakat kami gotong royong dalam hal pembangunan Masjid Nurul Iksan di Dusun Kayuarang Desa Cit. Bapak-bapak gotong-royong bangun masjid, sedangkan ibu-ibunya gotong-royong memasak, membuat dan menyajikan makanan untuk dimakan bersama setelah gotong-royong," kata Kades yang kadang dijuluki Ustadz Sumin ini menceritakan tradisi masyarakat binaannya. Menurut Kades hingga nanti masjid tersebut rampung dibangun, dibutuhkan dana total sekitar Rp 1 miliar. Kebutuhan dana tersebut digalang melalui swadaya masyarakat, termasuk bantuan pengendara yang melintas atau donatur yang peduli. "Gotong-royong dilaksanakan setiap hari, dibagi dalam setiap regu. Dana berasal swadaya masyarakat, termasuk sumbangan pengendara yang lewat atau donatur yang peduli," kata Kades mengaku belum ada sepeser pun dana bantuan pemerintah terkait pembangunan mesjid yang dimaksud.
loading...Sejumlah masyarakat Indonesia mengunjungi gedung yang akan dijadikan Istiqlal Islamic Center of Toronto IICT di Georgetown, Ontario, Kanada, belum lama ini. Foto/Istimewa TORONTO - Faisal NasutionKontributor KORAN SINDOToronto, KanadaMasyarakat muslim Indonesia di Kanada sedang berupaya mendirikan masjid dan gedung pusat keislaman yang juga tempat mengenalkan budaya Indonesia. Saat ini proses akuisisi gedung yang akan diberi nama Istiqlal Islamic Center of Toronto IICT itu sedang berlangsung dan Insya Allah akan direalisasikan Ramadhan Dewan IICT Subhan Bushar mengatakan, proses akuisisi gedung bekas gereja itu sudah berjalan lebih dari sekitar 60% dan panitia sudah menerima donasi dari masyarakat muslim di Kanada dan Amerika Utara maupun Tanah Air sekitar Rp4 miliar. Adapun dana yang dibutuhkan lagi sekitar Rp3 miliar."Harga bangunan itu kalau dirupiahkan sekitar Rp7 miliar dan harus dibayarkan paling lama 29 April 2021 nanti, atau 17 Ramadhan 1442 Hijriah. Kita berharap dukungan para donatur memaksimalkan keberkahan bulan suci Ramadhan menyisihkan rezekinya untuk melengkapi kekurangan dana itu," katanya di Toronto, Kanada, dari pemerintah Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo juga sangat diharapkan di samping bank-bank syariah untuk mewujudkan masjid Indonesia pertama di Kanada itu. IICT nantinya akan menjadi salah satu ujung tombak mengenalkan syiar Islam Indonesia yang dikenal di seantero dunia sebagai umat yang menjunjung tinggi ketertiban, ramah dan gemar menolong. Di pusat keislaman ini juga akan dijadikan tempat pendidikan yang dilengkapi dengan perpustakaan, kegiatan pemberdayaan ekonomi umat, dan berbagai pelatihan. "Tentunya bahasa pengantarnya adalah Bahasa Indonesia agar anak-anak Indonesia di sini yang merupakan generasi kedua dan ketiga tetap fasih menggunakan bahasa ibunya," tambah dia. Pria yang merupakan ahli perminyakan itu mengungkapkan, nama Istiqlal dipilih karena mengingatkan dengan masjid agung di Indonesia. Selain itu, hanya Indonesia yang menjadikan Istiqlal menjadi nama yang memiliki dua lantai ini bisa menampung 200 orang jamaah. Lantai satu yaitu hall akan dijadikan tempat sholat dan lantai dasar menjadi tempat serbaguna, yakni belajar mengaji, kegiatan sosial dan menjadi pusat keislaman nanti, bangunan eks gereja ini juga tidak akan banyak diubah karena sudah sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan, seperti fasilitas kantor, perpustakaan dan dapur. Bentuk bangunan di luar juga akan dibiarkan sebagaimana bentuk aslinya sesuai dengan zoning worship place. "Kita sangat bersyukur karena setelah kita lakukan pengungkuran, gedung ini tepat mengarah ke Kakbah sehingga kita tidak perlu mengubah arah tempat sholat dan tempat imam ke kiblat. Tinggal menggelar karpet saja," imbuhnya mengungkapkan, keberadaan masjid komunitas Indonesia menjadi cita-cita masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Islam Indonesia Toronto MIIT yang digulirkan 35 tahun lalu itu. Proses panjang dan berbagai kendala dihadapi, mulai masalah dana hingga internal membuat proyek ini beberapa kali terhenti. Barulah pada 2020 pengurus MIIT bergerak lagi dan menjajaki beberapa tempat yang akan dijadikan pencarian diarahkan ke Kota Mississauga karena paling banyak masyarakat muslim Indonesia berdiam di kota yang masuk dalam Great Toronto Area GTA. Namun, dari berbagai tempat yang didatangi, dipilihlah bangunan eks United Church of Canada itu yang berada di Kota Georgetown, sekitar 30 menit dari penawaran pertama Desember tahun lalu IICT kalah kerena harga yang diajukan lebih rendah dari pihak lain. Lalu mereka cari gedung komersial lain dan kembali kalah saat penawaran. Tanpa diduga, akhir Februari lalu, pihak agen bangunan eks gereja itu menghubungi kembali dan menanyakan apakah IICT masih berminat. "Langsung kita adakan pembicaraan dan Alhamdulillah ternyata mereka menurunkan harga cukup besar karena tahu kita akan menjadikan gedung itu sebagai tempat ibadah pula. Canada Church juga menyetujui dan mendukung upaya kita," tutur itu, Ustaz Adi Hidayat mendukung inisiasi pendirian masjid pertama di Kanada itu. Dia mengajak umat Islam berlomba untuk berpartisipasi menanamkan saham terbaik jariahnya. "Sehingga saat hisab nanti ada suara-suara dari belahan dunia lain yang menyebutkan kita punya amal soleh di dalamnya. Jika kita bisa memberikan dengan orang, tercukupilah pelunasan masjid itu," katanya dalam video yang di-share-nya di Youtube, beberapa hari lalu. Baca Juga rhs
gotong royong membangun masjid