Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batuโ€ (QS. At-Tahrim :6) Setiap muslim seharusnya mampu membentuk keluarga yang berkhidmat untuk Islam, seluruh anggota keluarga terlibat dalam amal islami di seluruh bidang kehidupan. 3. Kewajiban terhadap dakwah. AA. 0. Wasathiyah berasal dari akar kata โ€œwasathaโ€. Menurut Muhammad bin Mukrim bin Mandhur al-Afriqy al-Mashry, pengertian wasathiyah secara etimologi berarti: ูˆูŽุณูŽุทู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุทูŽุฑู’ููŽูŠู’ู‡ู. Artinya: โ€œsesuatu yang berada (di tengah) di antara dua sisi. Dalam khazanah Islam klasik, pengertian Halini sesuai dengan janji Allah perihal keutamaan bersedekah itu sendiri yang tercantum dalam Al-Quran. โ€œSesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahala) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.โ€ (QS. Al-Hadid: Vay Tiแปn Trแบฃ Gรณp 24 Thรกng. โ€“ Bahan bakar api neraka, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Quran, terdiri dari manusia dan batu. Pertanyaannya, bagaimana dengan mahluk yang lain? setan atau jin misalnya? Kalau manusia kelak akan dijadikan bahan bakar api neraka, lalu bagaimana dengan jin dan setan? Sebagai umat muslim kita meyakini bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Sedangkan, kehidupan yang abadi adalah kehidupan yang akan kita jalani setelah kehidupan di dunia, yaitu kehidupan di akhirat kelak. Di akhirat nanti, orang-orang baik akan dimasukkan ke dalam Surga. Yaitu tempat yang dipenuhi oleh kesenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, orang-orang yang tidak baik kelak akan dimasukkan ke dalam Neraka. Yaitu tempat yang dipenuhi oleh siksaan dan kesakitan. Berbicara mengenai Neraka, di dalam bahasa Arab atau di dalam al-Quran, Neraka ditulis dengan istilah al-Naar. Yang mana, kata ini juga memiliki makna api. Hal ini selaras dengan definisi neraka yang tertulis dalam beberapa literatur, yang menjelaskan bahwa neraka adalah tempat disiksanya manusia dengan api, bahkan api yang panasnya tidak tertandingi. Lalu, sebenarnya kelak yang akan menghuni neraka ini siapa saja? Tentunya beragam dan bermacam-macam. Neraka adalah tempat disiksanya hamba sebab perbuatannya sendiri, sebab kejahatannya, sebab kekufurannya, dan lain sebagaimana. Dan yang masuk ke dalam neraka bukan hanya manusia saja, tetapi juga dari golongan jin atau setan. Tetapi, jika kalian membaca surat at-Tahrim ayat 6 yang berbunyi; ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู‚ููˆุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููŠูƒูู…ู’ ู†ูŽุงุฑู‹ุง ูˆูŽู‚ููˆุฏูู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูˆูŽุงู„ู’ุญูุฌูŽุงุฑูŽุฉู Hai orang- orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia- manusia dan batu- batu. Di sana tertulis bahan bakar api neraka hanyalah batu dan manusia, lalu bagaimana dengan jin atau setan? Apakah mereka tidak menjadi bahan bakar api neraka? Apa mereka tidak ada di dalam neraka? Pada tulisan kali, kita akan sedikit membahas terkait pertanyaan-pertanyaan seperti tadi. Mengutip pendapat Az-Zamakhsyari dalam kitabnya Tafsir al-Kasysyaf, beliau menjelaskan bahwa api yang dimaksud dalam ayat tadi adalah api yang khusus atau api tertentu saja, yang memang hanya bisa menyala dengan bahan bakar manusia atau batu. Sedangkan di dalam neraka tentunya masih banyak api-api yang lain yang tidak menutup kemungkinan bisa menyala dengan berbahan bakar jin atau setan. Alasan Az-Zamakhsyari berpendapat seperti ini karena melihat bentuk kata naar di dalam ayat yang berbentuk nakiroh. Kemudian jika melihat tafsir Ibnu Katsir, dan mengutip perkataan Ibnu Jarir yang tertulis di sana saat menjelaskan maksud kata al-naas dalam surat An-Naas. Beliau mengatakan bahwa di dalam kata al-naas ini juga termasuk beberapa orang dari bangsa jin. Yang artinya, bukannya tidak mungkin dalam tafsir ayat ini pun sama. Boleh jadi istilah kata al-naas dalam ayat ini mengandung juga bangsa jin di dalamnya sebagaimana penjelasan atau pendapat Ibnu Jarir tadi. Dan pendapat seperti ini selaras dengan apa yang dijelaskan oleh Al-Farra dalam kitabnya Maโ€™ani al-Quran saat menafsirkan kata al-naas. Sedangkan di dalam tafsir al-Jami; li Ahkam al-Quran, Al-Qurthubi menjelaskan dan menafsirkan dengan hanya disebutkannya manusia dan batu sebagai bahan bakar api neraka, bukan berarti di dalamnya tidak ada golongan jin atau setan. Sebab jin maupun setan juga banyak yang menghuni neraka bahkan menjadi bahan bakar api neraka juga. Jadi sudah jelas, di dalam banyak literatur kitab tafsir sudah diterangkan sedemikian rupa. Bahwa penyebutan al-nas dan al-hijaroh sebagai bahan bakar api neraka bukan berarti menafikan golongan lain yang juga menghuni neraka, yaitu golongan jin atau setan. Karena mereka juga termasuk dari para penghuni neraka. Dan jika dilihat dari kontek ayatnya yang diawali dengan perintah agar menjaga diri serta keluarga dari siksaan api neraka, bisa juga kita ambil sebuah kesimpulan. Bahwa penyebutan manusia dan batu sebagai bahan bakar api neraka ini sebagai bentuk ancaman, atau bentuk peringatan khususnya ditujukan kepada manusia. Sebab, penyebutan manusia yang kelak dijadikan sebagai bahan bakar api neraka ini mempunyai pesan agar manusia semakin takut dan berhati-hati supaya tidak tergelincir masuk ke dalam neraka. Serta penyebutan api yang berbahan bakar batu itu menggambarkan bahwa api tersebut sangatlah panas dan tidak tertandingi. Karena batu merupakan benda yang keras tidak seperti kayu, yang artinya api yang menyala pada batu tentu berkali-kali lipat dengan panasnya api yang hanya menyala di atas kayu. Wallahu aโ€™lam. Pertanyaan Apa hakikat beriman kepada kitab-kitab dan makna beriman terhadap kitab-kitab Teks Jawaban terhadap kitab mengandung empat perkara; Pertama Membenarkan dengan sungguh-sungguh bahwa semua kita diturunkan oleh Allah dan bahwa Allah berbicara secara hakiki, di antaranya ada yang langsung terdengar darinya dari balik tabir tanpa perantara malaikat, di antaranya ada yang disampaikan utusan para malaikat kepada utusan manusia. Di antaranya ada yang ditulis Allah Taโ€™ala dengan tanganNya, sebagaimana firman Allah Taโ€™ala,. ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุจูŽุดูŽุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽู„ู‘ูู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ุง ูˆูŽุญู’ูŠุงู‹ ุฃูŽูˆู’ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุกู ุญูุฌูŽุงุจู ุฃูŽูˆู’ ูŠูุฑู’ุณูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ุงู‹ ููŽูŠููˆุญููŠูŽ ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู ู…ูŽุง ูŠูŽุดูŽุงุกู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ููŠู‘ูŒ ุญูŽูƒููŠู…ูŒ ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุดูˆุฑู‰ 51 โ€œDan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.โ€ SQ. As-Syuro 51 Allah juga berfirman, ูˆูƒู„ู… ุงู„ู„ู‡ ู…ูˆุณู‰ ุชูƒู„ูŠู…ุง ุณูˆุฑุฉ ุงู„ู†ุณุงุก 164 โ€œDan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.โ€ SQ. An-Nisaaโ€™ 164 Allah berfirman terkait dengan Kitab Taurat, ูˆูŽูƒูŽุชูŽุจู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ุฃูŽู„ู’ูˆูŽุงุญู ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ูˆูŽุชูŽูู’ุตููŠู„ุงู‹ ู„ููƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุฃุนุฑุงู 145 โ€œDan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh Taurat segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.โ€ 9SQ. Al-Aโ€™raf 145 Kedua Apa yang Allah sebutkan dalam kitab-kitab tersebut secara terperinci, maka wajib diimani secara terperinci, yaitu kitab-kitab yang Allah namakan Alquran, yaitu; Alquran, Taurat, Injil, Zabur, lembaran Ibrahim dan Musa Adapun yang disebutkan secara global, maka harus kita Imani secara global. Maka kita mengatakan sebagaimana Allah perintahkan kepada kita, ูˆู‚ู„ ุขู…ู†ุช ุจู…ุง ุฃู†ุฒู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ูƒุชุงุจ ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุดูˆุฑู‰ 15 โ€œDan Katakanlah "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah.โ€ SQ. As-Suro15 Ketiga Membenarkan kabar-kabar yang shahih, seperti kabar yang terdapat dalam Alquran, atau berita yang belum dirubah dan diganti dalam kitab-kitab terdahulu. Keempat Beriman bahwa Allah menurunkan Alquran sebagai hakim terhadap kitab-kitab dan pembenar terhadapnya, sebagaimana firman Allah Taโ€™ala, ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุฒูŽู„ู’ู†ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ู…ูุตูŽุฏู‘ูู‚ุงู‹ ู„ูู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ูˆูŽู…ูู‡ูŽูŠู’ู…ูู†ุงู‹ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูˆุฑุฉ ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ 48 โ€Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu.โ€ SQ. Al-Maidah 48. Ahli tafsir berkata, โ€œMuhaiminanโ€ artinya yang dipercaya dan menjadi saksi atas kitab-kitab sebelumnya serta membenarkanya, maksudnya membenarkan apa yang ada di dalamnya yang shahih serta menafikan sesuatu yang telah dirubah diganti dan diselewengkan serta hukum yang telah dihapus padanya, atau menetapkan dan mensyariatkan hukum-hukum baru. Karena itu, semua yang berpegang teguh pada kitab-kitab terdahulu tunduk kepadanya, sebelum berlaku kitab sesudahnya. Sebagaimana firman Allah Taโ€™ala, ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขุชูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ูู…ู ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูู‡ู ู‡ูู…ู’ ุจูู‡ู ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู† . ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูŠูุชู’ู„ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุขู…ูŽู†ู‘ูŽุง ุจูู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู†ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ูƒูู†ู‘ูŽุง ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุณูˆุฑุฉ ุงู„ู‚ุตุต 52-53 โ€œOrang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman pula dengan Al Quran itu. Dan apabila dibacakan Al Quran itu kepada mereka, mereka berkata "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkannya.โ€ SQ. Al-Qasas 52-53 - Yang diwajibkan bagi seluruh umat adalah mengikuti Alquran zahir maupun batin dan berpegangteguh kepadanya serta menunaikan haknya, sebagaimana firman Allah Taโ€™ala, ูˆู‡ุฐุง ูƒุชุงุจ ุฃู†ุฒู„ู†ุงู‡ ู…ุจุงุฑูƒ ูุงุชุจุนูˆู‡ ูˆุงุชู‚ูˆุง ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุฃู†ุนุงู… 155 โ€Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.โ€ SQ. Al-Anโ€™am 155 Yang dimaksud dengan berpegang teguh dengan kitabNya serta menunaikan haknya adalah menghalalkan yang dihalalkan dan mengharamkan yang diharamkan di dalamnya serta tunnduk kepada perintah-perintahnya dan menjauh dari ancaman-ancamannya, mengambil pelajaran dari contoh-contoh kejadian dan kisah di dalamnya, mengetahui hukum-hukumnya yang jelas serta menyerahkan kepada Allah perkara-perkara yang masih samar serta tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditetapkan, membelanya dengan menghafalnya, membacanya dan mentadabburi ayat-ayatnya serta menghidupkannya di malam dan siang, memberikan nasehat dengan seluruh makna padanya dan berdakwah kepadanya berdasarkan petunjuk. Iman seperti ini akan memberikan manfaat besar bagi seorang hamba, di antaranya yang terpenting; 1-Mengatahui besarnya perhatian Allah terhadap hambaNya, karena Dia menurunkan kitabnya bagi setiap kaum agar mereka menjadikannya sebagai petunjuk. 2-Mengetahui hikmah Allah Taโ€™ala dalam syariatnya karena di menurunkan syariat bagi setiap kaum apa yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana firman Allah Taโ€™ala, ู„ูƒู„ ุฌุนู„ู†ุง ู…ู†ูƒู… ุดุฑุนุฉ ูˆู…ู†ู‡ุงุฌุง โ€œMasing-masing Kami jadikan bagi kamu semua syareat dan manhaj.โ€ 3-Melaksanakan kewajiban bersyukur atas nikmat yang sangat besar ini. 4-Pentingnya memelihara Alquran yang agung ini, dengan membacanya, merenunginya dan memahami makna-maknanya serta Lihatlah Aโ€™lam As-Sunnah Al-Mansyurahโ€™ hal. 90-93, Syarh Al-Ushul Al-Tsalatsahโ€™, Syekh Ibnu Utsaimin, hal. 91-92. Daftar isi1 Apa maksud dari batu ujian?2 Apa yg dimaksud Al Quran sebagai batu ujian?3 Al Maidah ayat 48 tentang apa?4 Mengapa tidak ada lagi kitab yang diturunkan setelah Al Quran?5 Apa yang dimaksud Al-Quran sebagai penyempurna kitab sebelumnya?6 Apa saja 5 Keistimewaan Al Quran?7 Bagaimana cara kita mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al Maidah ayat 48?8 Mengapa Alquran diturunkan paling akhir? Kesimpulan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti batu ujian adalah batu untuk menguji emas. Apa yg dimaksud Al Quran sebagai batu ujian? Jawaban. Jawaban Al-Qurโ€™an adalah batu ujian terhadap kitab-kitab sebelumnya, dengan membenarkannya diturunkannya kitab-kitab itu dari sisi Allah, memelihara pokok-pokok ajakan nabi-nabi yang kepada mereka kitab-kitab itu diturunkan, dan menjadi pengawas terhadap kitab-kitab itu. Mengapa Al Qur an disebut sebagai pembenar *? Al qurโ€™an berfungsi sebagai kitab yang membenarkan dan menyampurna kitab sebelum al qurโ€™an. karena kitab sebelum al qutโ€™an isinya sudah dirobah oleh manusia sehingga kitab sebelum al qurโ€™an semuanya isinya sudah tidak murni. Apa itu keistimewaan Al Qur an? Al Quran berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW satu persatu melalui malaikat Jibril. Salah satu keistimewaan Alquran yakni kemurnian Al Quran terjaga hingga akhir zaman. Keistimewaan Al Quran yakni sejak diturunkan hingga akhir zaman kelak kemurnian dan keotentikan Al Quran akan senantiasa terjaga. Al Maidah ayat 48 tentang apa? Surat Al Maidah ayat 48 menerangkan seputar turunnya Al Quran sebagai pembawa kebenaran. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan perintah untuk memutus perkara hingga berlomba-lomba dalam kebaikan. Berikut penjelasan lengkapnya. Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Quran. Mengapa tidak ada lagi kitab yang diturunkan setelah Al Quran? Jawaban Alasan kenapa tidak ada kitab yang turun setelah al qurโ€™an salah satunya adalah karena tidak ada nabi dan rasul setelah nabi muhammad. nabi muhammad merupakan rasul terakhir dan penutup segala nabi dan rasul. Sehingga nabi muhammad mendapat gelar khatamun nabiyyin. Membenarkan apa yang telah diturunkan sebelumnya yaitu kitab-kitab sebelum Al Qur an dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu? Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan โ€ฆ Kenapa Al-Quran disebut sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya? Mengapa al-qurโ€™an disebut sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya? Karena banyak hal yang diatur di dalam kitab Al-Quran yang di dalam kitab terdahulu masih belum ada. Di dalam kitab Al-Quran ada kisah-kisah nabi terdahulu sedangkan kitab sebelum Al-Quran tidak ada kisah tentang Nabi Muhammad. Apa yang dimaksud Al-Quran sebagai penyempurna kitab sebelumnya? Al-Qurโ€™an adalah kitab Allah swt yang terakhir sebagai penyempurna dari kitab-kitab Allah swt sebelumnya. Hal ini berarti kitab Allah swt yang diturunkan kepada rasul-Nya tidak hanya Al-Qurโ€™an saja, ada beberapa kitab Allah swt yang sudah ada sebelum diturunkan-Nya Al-Qurโ€™an. Apa saja 5 Keistimewaan Al Quran? Keistimewaan Alquran Diturunkan Dua Kali. Berbeda dari kitab lainnya, Alquran mengalami proses penurunan sebanyak dua kali. Pahala 10 Kali Lipat. Membaca Alquran merupakan ibadah yang nilai pahalanya sangat besar. Lautan Ilmu Tak Bertepi. Terpelihara Kemurniannya. Mukjizat Abadi. Apa saja keistimewaan Alquran brainly? Jawaban terverifikasi ahli question Terpelihara Keasliannya. Dihafalkan Banyak Manusia. Sesuai Dengan Sains Modern. Gaya Bahasa Sastra Tinggi. Menjadi Obat Baik Penyakit Fisik Maupun Non Fisik. Al-Qurโ€™an Mempunyai Pengaruh yang Kuat Terhadap Jiwa Manusia dan Jin. Menceritakan Masa Lalu dan Akan Datang Dengan Sangat Tepat. Apa isi kandungan surat Al Maidah? Dalam surat Al-Maidah dijelaskan tentang kisah Nabi Musa, kisah Nabi Habil dan Qabil, serta kisah tentang penyempurnaan agama islam di zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam surat ini juga dijelaskan tentang keharusan umat islam berperilaku jujur dan adil. Bagaimana cara kita mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al Maidah ayat 48? prilaku yg mencerminkan surat al-maidah ayat 48 adalah menyakini al-qurโ€™an adalah kitab yg sempurna, yg menyempurnakan kitabโ€ terdahulu, berusaha mempelajari dan mengamalkan al-qurโ€™an secara kaffah. jika ada masalah , kita putuskan masalah itu berdasarkan al-qurโ€™an. Mengapa Alquran diturunkan paling akhir? Alasan mengapa Al-Quran merupakan kitab suci yang terakhir adalah karena setelah Nabi Muhammad SAW, Allah SWT sudah tidak mengutus nabi dan rasul lagi sehingga dengan demikian tidak akan ada pula kitab lainnya setelah Al-Quran. Kitab suci sendiri hanya diberikan Allah SWT kepada rasul terpilih, bukan manusia biasa. Kenapa Allah tidak menjaga kitab terdahulu? Jawaban. Jawaban Alasan kitab terdahulu atau jitab sebelum al qurโ€™an tidak berlaku lagi sekarang adalah semua hukum yang ada pada kitab terdahulu sudah termansuh karena turunnya al qurโ€™an. Maksud dari termansuh adalah terhapus sehingga hukum tersebut tidak berlaku lagi.

apa yang dimaksud alquran sebagai batu ujian