ContohSajak Lirik Sunda - Puisi Bahasa Sunda Tentang Pendidikan Kabarmedia Github Io / 3) sajak lirik sajak lirik teh sajak nu ngebrehkeun eusi jeng batin panyajakna.. Conto sejen epik naratif nyaeta "madraji" karya sayudi. MGMPBahasa Sunda SMP Kabupaten Garut. 2012. B SMPN 5 Cilawu Garut. 1. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran sastra adalah agar siswa mendapat pengalaman dan pengetahuan tentang sastra. Pada jenjang pendidikan dasar, pengalaman bersastra harus lebih diutamakan daripada pengetahuan tentang sastra. Manfaat hasil penelitian ini bagi penulis Adapuisi tentang sahabat tentang pendidikan tentang lingkungan hidup tentang perpisahan dan juga tema guru. Itu semua ditulis dalam bahasa sunda lengkap dengan terjemahan bahasa indonesia. 96 Kumpulan Contoh Puisi Cinta Romantis Singkat Dan 200 Contoh Pantun Jenaka Cinta Teka Teki Nasehat Bijak Sastra Jawa Melawan Globalisasi Puisi Bahasa Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mampu menggambarkan keindahan bahasa yang menyentuh. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah pendidikan, sebagai upaya untuk memajukan bangsa dan mengubah nasib artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh puisi bahasa Indonesia dengan tema pendidikan, bagaimana puisi tersebut menggambarkan pentingnya pendidikan dalam kehidupan, dan menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan pendidikan yang berkualitas bagi semua warga Puisi “Pendidikan Itu Penting”Karya Putu Surya Nata Pendidikan itu penting Ibarat buah di ujung ranting Jadi pegangan di kala genting Agar hidup tak jatuh terbantingPendidikan itu penting Laksana irama yang berdenting Membuat dunia tak terasa asing Agar hidup lebih terbimbingPendidikan itu penting Bagaikan oase di savana kering Jadi penyuluh di sekeliling Agar jalan terlihat beningPendidikan itu penting Bukan untuk mencari ranking Bukan sebagai ajang bersaing Tapi agar bisa hidup berdamping2. Puisi “Guru Sang Pemberi Pelita”Karya Putu Surya Nata Guruku sang pemberi pelita Membuatku mengerti akan realita Membuatku paham mitos dan fakta Menjadi suluh dalam jejak gulitaGuruku sang penata kata Lantunkan nasihat seindah permata Agar hidupku tak lagi buta Dalam dunia yang dibayangi dustaGuruku sang penuntun cita Mengajarkanku sejuta cerita Tentang ilmu, peradaban dan cinta Jadi petunjuk di kehidupan nyataGuruku sang pengupas talenta Mendorongku berkarya dan mencipta Memotivasi belajar setinggi semesta Agar masa depan tak terlunta-lunta3. Puisi “Majukan Pendidikan”Karya Ari Wulandari Gema pendidikan membahana Berkelimpahan ilmu dan pengalaman Membangun bangsa jadi bermartabat Mengubah negara untuk berjayaMelalui pendidikan wujudkan cita Dengan ilmu, kita bangun peradaban Menciptakan teknologi dan karya besar Yang membuat dunia terpesonaPendidikan adalah tumpuan harapan Harapan untuk kebebasan Dari jerat tali kemiskinan Yang membuat hidup sengsaraMari majukan bangsa kita Dengan pendidikan yang berkualitas Berikan kesempatan yang sama Agar masa depan cerah gemilang4. Puisi “Wahai Guruku Idolaku”Karya Putu Surya Nata Wahai guruku idolaku Dengan setumpuk buku Kau ajarkan diriku Tentang dunia berlikuDengan semangat berjibaku Kau mengasah bakatku Yang lama diam terpaku Dan terpendam membekuWahai guruku idolaku Kasihmu sehangat tungku Sayangmu lembut tiada kaku Tak pandang perbedaan sukuIngin ku tiru setiap perilaku Dari rambut ke ujung kuku Yang tersirat pada guruku Insan pendidik jadi pemangku5. Puisi “Merajut Generasi Berprestasi”Karya Putu Surya Nata Dalam mimpi yang terbalut inspirasi Terlihat bangsaku tumbuh berekspansi Menjadi maju di setiap sisi Dalam adab yang penuh toleransiDalam khayal yang berhias fantasi Terlihat bangsaku besar dan bergengsi Menjadi tangguh di segala aksi Mampu berjuang dan berkompetisiNamun itu hanya sebuah ilusi Sekedar harapan dalam ekspresi Bagaikan cerita yang sudah basi Yang diwarnai bumbu-bumbu emosiMarilah benahi dunia edukasi Agar kelak bangsaku berprestasi Agar terhindar dari jurang degredasi Dalam kancah persaingan globalisasi6. Puisi “Jayalah Sekolahku”Karya Putu Surya Nata Di tempat ini aku banyak belajar Bersama guru-guru yang penyabar Di tempat ini aku jadi pelajar Yang menempaku tuk tumbuh bersinarDi tempat ini ku dididik dengan benar Dihiasi keseriusan dan juga kelakar Berharap kelak menjadi orang besar Agar membantu Indonesia berkibarSekolah ini mengasah bakat dan nalar Mengajarkanku hal-hal yang mendasar Memberikan semangat untuk mengejar Mengejar impian seindah sang fajarSekolah ini jadi awalku untuk berlayar Berlayar dari kebodohan yang liar Menuju masa depan yang cerah berpijar Jayalah sekolahku, semoga makin tenar7. Puisi “Selamat Hari Pendidikan Nasional”Karya Putu Surya Nata Selamat Hari Pendidikan Nasional Untuk insan pembimbing moral Membangun tunas yang bermental Agar generasi semakin handalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk yang sedang mengasah akal Meniti ilmu di setiap jengkal Agar nanti tak terhempas gagalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk para pembuat pasal Menggaris aturan janganlah asal Agar program tidak terjungkalSelamat Hari Pendidikan Nasional Untuk bangsaku yang spesial Giatkan pendidikan dengan optimal Agar kokoh di kancah global8. Puisi “Guru Sang Fajar Kehidupan”Karya Putu Surya Nata Menyuluh terang dalam kegelapan Membuka jalan di persimpangan Memberi asa pada keputusasaan Dialah sang fajar untuk kehidupanDialah guruku, penata masa depan Dialah guruku, sang pelita harapan Mendidik dengan penuh ketegasan Membimbing dengan aura kelembutanSederhana dalam penampilan Namun tetap menarik perhatian Sopan santun untuk setiap ucapan Jadi teladan pada semua tindakanDialah guruku yang menjadi panutan Dialah insan pembawa kemajuan Meski tak ingin disebut pahlawan Tapi, dialah agen pengukir peradaban9. Puisi “Sang Pemulung Ilmu”Karya Putu Surya Nata Dengan sepatunya yang telah lusuh Dia melangkah bermandikan peluh Menyusuri jalan tempatnya berlabuh Demi mendapatkan cahaya suluhDengan tasnya yang telah rapuh Digendongnya buku yang sisa separuh Memberangkatkan diri sedari subuh Agar tiba sebelum bel bergemuruhDialah pemulung ilmu yang kukuh Walau tinggalnya teramat jauh Meski tiada sepeda yang bisa dikayuh Dia selalu semangat, tak jua mengeluhDialah pemulung ilmu yang teguh Senantiasa belajar dengan bersungguh Mengejar mimpi untuk bertumbuh Agar masa depan dapat tersentuh10. Puisi “Syair Doa Untuk Guruku”Karya Putu Surya Nata Dengan senyuman yang ramah Guruku mengajar penuh gairah Beliau ciptakan hari yang indah Untuk anak didiknya di sekolahGuruku bekerja dengan amanah Menuntunku tuk tentukan arah Memilihkan jalan yang berfaedah Agar masa depan terlihat cerahGuruku sang penyuluh langkah Memberi pelita seindah mirah Agar jejak hidupku tiada salah Dalam dunia yang terus berubahGuruku sang pemberi ceramah Sajikan nasihat yang penuh berkah Kasih sayangnya tulus tercurah Memotivasi biar tidak menyerahTerkadang ku sulut dengan amarah Membuat kesal dan juga gundah Namun, guruku senantiasa tabah Mendidikku dengan ilmu bertuah11. Puisi “Guruku Sang Panutan Jiwa”Karya Putu Surya Nata Guruku sang panutan jiwa Kau menuntunku agar hidup bertaqwa Mengajarkanku untuk tidak jumawa Dan selalu kuat menghadapi kecewaGuruku sang panutan jiwa Engkaulah sosok yang istimewa Yang mendidikku dengan canda tawa Penuh ceria namun tetap berwibawaGuruku sang panutan jiwa Engkau ibarat pelita di tengah rawa Jadi petunjuk bagi semua siswa Dalam memahami setiap peristiwaGuruku sang panutan jiwa Kasihmu lembut tulus bersenyawa Hadirkan kehangatan seperti hawa Laksana fajar di atas katulistiwa12. Puisi “Selamat Ulang Tahun Sekolahku”Karya Putu Surya Nata Desiran angin membelai daun Rintik jatuh butiran embun Sinar surya merayap bangun Menghias alam indah berayunDi hari yang ceria mengalun Ku ucapkan selamat ulang tahun Untuk sekolahku, tempatku dituntun Moga kejayaan datang berduyun-duyunBertambah satu usiamu tersusun Semangat pendidikan jangan menurun Tempat kami dibimbing secara tekun Agar terwujud insan cerdas dan santunTiada kado mewah ataupun anggun Hanya sebait puisi yang aku himpun Meski rimanya tak seindah talibun Namun kuharap, kebahagiaan beruntun13. Puisi “Melati Cantik Itu, Ibu Guruku”Karya Putu Surya Nata Pagi indah berhiaskan hujan rintik Datang pendidik berwajah karismatik Matanya teduh penuh aura simpatik Jemarinya lembut terasa halus nan lentikOh, dialah ibu guruku yang cantik Pesonanya terpancar begitu otentik Tutur bahasanya tertata kode etik Menjadi panutan penuh karakteristikYa, dialah ibu guruku yang estetik Kepintarannya jadi daya pemantik Gaya ajarnya menarik bak magnetik Tapi tegas bagai pejuang patriotikMemang dialah guruku yang eksotik Memberi teori dan juga ilmu praktik Membimbing dengan sejuta taktik Secara terbuka dan tidak anti kritik14. Puisi “Guruku yang Hebat”Karya Putu Surya Nata Oh.. Guruku yang hebat Kau mendidikku bagai sahabat Menggali potensi dan juga bakat Tetapi dengan disiplin kuatWalau bebanmu terlihat berat Tetap mengajar penuh semangat Memberi teladan serta amanat Agar hidupku terarah tepatOh.. Guruku yang hebat Hadirmu adalah sebuah berkat Mengalirkan ilmu yang penuh hakikat Melatih raga dan juga sifatOh.. guruku, sang malaikat Jasa-jasamu amatlah sarat Membuat hidupku penuh manfaat Semoga dirimu selalu sehat15. Puisi “Kala Cinta di Sekolah”Karya Putu Surya Nata Sekolah… Tempatku belajar mengawali cita Tempatku belajar mengukir cerita Membangun diri agar hidup tertata Mendidik diri biar tak hidup nistaSekolah… Tempatku tuk menemukan pelita Tempatku berlatih dari gulita Agar kelak tak lagi buta Dalam mengenal debu dan permataNamun kini… Aku terlarut dalam khazanah cinta Cinta di sekolah pada wanita Yang indahnya secantik jelita Yang membuat bibirku terbata-bataEntah apa… Caraku tuk hadapi realita Sebab cinta bisa bawa derita Karena cinta menggelapkan mata Membuat prestasi terlunta-lunta16. Puisi “Sekolah Idaman”Karya Putu Surya Nata Sekolah kami… rumah idaman Tempat belajar dengan rasa aman Dalam suasana yang penuh pertemanan Membuat kami betah dan nyamanSekolah kami… rumah harapan Tampak bersih dan penuh keindahan Terlihat menawan berhiaskan taman Membuat pikiran sulit melupakanSekolah kami… rumah impian Tempat kami belajar kebenaran Untuk menggali semua jawaban Atas segala ragam pertanyaanSekolah kami… rumah masa depan Tempat kami membangun kekuatan Menempa mental dengan pendidikan Agar berguna bagi kehidupan17. Puisi “Rindu Sekolah”Karya Putu Surya Nata Rindu di jiwa kian merekah Teringat pada kenangan indah Kenangan lama tentang sekolah Tempat awal mengukir sejarahRindu di dada kian menggoda Terkenang kala masa bersepeda Menuju sekolah sambil bercanda Dengan semangat jiwa yang mudaRindu di kalbu makin menggebu Memori sekolah telah berpadu Tentang guru berwajah teduh Tentang kelas yang begitu riuhRindu di hati makin menjadi Terbesit kisah yang terpatri abadi Tentang papan tulis wahana studi Tentang nasehat sehangat melodi* * * Bandung - Sajak Sunda merupakan salah satu jenis karya sastra Sunda yang bentuknya karangan puisi hasil pemikiran pembuatnya. Banyak penyair Sunda yang menulis sajak, sebut saja Ajip Rosidi, Yus Rusyana, Apip Mustofa, Acep Zamzam Noor, Godi Suwarna Salmun hingga Wahyu buku "Sajak Sunda" yang ditulis Ajip Rosidi menyebut orang pertama yang menulis sajak Sunda adalah Kis Ws yang memiliki nama lengkap Kiswa Wiriasasmita. Kis Ws menulis sajak Sunda pada kisaran tahun 1946 - 1950. Kemudian penyair Sunda pun banyak bermunculan, memunculkan sajak-sajak Sunda yang diterbitkan di surat dari berbagai sumber, berikut ini contoh sajak Sunda dan terjemahannya 1. Tanah Sunda - Ajip RosidiHéjo pagununganPaul lautanHéjoPaulLangit na haté kuringMasing di mana kuring nangtungMasing ka mana kuring leumpangTanah lémbok tempat bumetahAngin nyéot nyiuman tarangMasing di mana anjeun nunjukMasing iraha anjeun cumelukKuring mo mungpang kuring rék datangNeueulkeun tarang neueulkeun jantungKuring tungtung teuteupanKuring tungtungTeuteupanTungtung bedilNgincer dadaKuring geus nyaksian getih ngabayabahGetih maranéhanana nu mikacinta anjeunKuring geus nyaksian panon carelong tanggahJasad nu ruksak ngalungsar na dada anjeunHéjo pagunungan paul lautanTaya kamarasan ngan katugenahanHéjo pagunungan paul lautanTaya katengtreman ngan ancamanNgan lantaran kuring cintaNgan lantaran kuring tresnaLangit hibar lembur musnahJalan lecek ngabalungbung ka kotaKembang beureum buah biruKembang wéra kembang jayantiTanah tempat kuring sidekuNgurugan mun kuring tepi ka patiJatiwangi, 1956Artinya Hijau pegununganBiru lautanHijauBiruLangit di hatikuDimana pun aku berdiriKemana pun aku berjalanTanah subur tempat asal berdiamAngin semilir mencium dahiDimana pun engkau menunjukKapan pun engkau mengajakAku tidak akan menghindar, akau akan datangMenekan dahi, menekan jantungAku tak akan berpaling, aku akan datangMenempelkan kening, menempelkan jantungAku di ujung tatapanAku di ujungTatapanUjung bedilMengincar dadaAku sudah menyaksikan darah mengalirDarah mereka yang mencintaimuAku sudah menyaksikan mata sayu menengadahJasadnya rusak terbaring di dadamuHijau pegunungan, biru lautanTiada kebahagiaan hanya kesedihanHijau pegunungan, biru lautanTiada ketentraman, hanya ancamanHanya karena aku cintaHanya karena aku sayangLangit bercahaya kampung musnahJalan kotor tembus ke kotaBunga merah buah biruBunga wera bunga jayantiTanah tempat aku berlututMengubur kalau sampai ajalku tiba2. Sarebu Bulan - Yus RusyanaDina hiji peuting urang jalan-jalan duaanKatilu bulanDina hiji peuting urang jalan-jalan duaanSarebu bulanDina hiji peuting urang jalan-jalan nyoranganKadua bulanDina hiji peuting taya saurang nu jalan-jalanNgan kari bulanArtinya Pada suatu malam kita berdua berjalan-jalanBertiga dengan bulanPada suatu malam kita berdua berjalan-jalanSeribu bulanPada suatu malam kita berjalan-jalan sendirianBerdua dengan bulanPada suatu malam tak seorangpun yang berjalan-jalanHanya tinggal bulan3. Lagu Paturay - Surachman nyawa kari sakesetan napas biolaNgeleperkeun lagu lumayung hideungTengtrem temen anjeun nyangsaya, enungLuang ka tukang ngulahek nembongan lilaSakesetan duh sakesetan ti dinya sirnaMutiara kuring tina watangnaNapas biola nu ngagerihanNyekleukna jero Suara kehidupan seperti nafas biolaMelepaskan lagu hitamAssalamu'alaikum sahabatButuh waktu lama untuk bekerjaItu tersesat dari sanaMutiara saya dari uangNapas biola mendebarkanMembungkuk dalam Jante Arkidam - Ajip RosidiPanonna beureum siki sagaLeungeunna seukeut lalancip gobangniplasan badan palapah gedangArkidam, Jante ArkidamDi pangaduan di kalangan ronggengNgan hiji jagoanArkidam, Jante ArkidamTi peuting angkeub ku mendungJante raja alam petangMatek aji panarawanganManjing ka liang sasoroting sinarJariji beusi pakgade milang ku RamonaNgagisik hayang sidikJante mencrong mantri pulisi"Ki Mantri, tindakan andika lelewa bikangNgabokong jalma keur tibra"Arkidam ditalikung leungeun duaSorot matana ngentab seuneuanSamemeh beak poe kahijiJante minggat nitih cahyaKaluar ti panjaraSamemeh cunduk peuting kahijiMantri pulisi nyungseb di dasar walunganTeu mata biji sagaTajam tangannya lelancip gobangBerebahan tubuh-tubuh lalang dia tebangArkidam, Jante ArkidamDinding tembok hanyalah tabir embunLunak besi di lengkungannyaTubuhnya lolos di tiap liang sinarArkidam, jante ArkidamDi penjudian, di peralatanHanyalah satu jagoanArkidam, Jante ArkidamMalam berudara tubaJante merajai kegelapanDisibaknya ruji besi pegadaianMalam berudara lembutJante merajai kalangan ronggengIa menari, ia ketawaMantri polisi lihat kemariBakar meja judi dengan uangku sepenuh sakuWedanan jangan ketawa sendiriTangkaplah satu ronggeng berpantat padatBersama Jante Arkidam menariTelah kusibak rujibesiBerpandangan wedana dan matri polisiJante, Jante ArkidamTelah dibongkarnya pegadaian malam tadiDan kini ia menariAku, akulah Jante ArkidamSiapa berani melangkah kutigas tubuhnyaBatang pisangTajam tanganku lelancip gobangTelah kulipat ruji Meri karya Apip MustopaDi alam dunyaAsana moal ayaNu bisa hirup sauyunanCara meri saabrulanMun nu ngangon nitah ka katuhuBring ngatuhuMun nu ngangon nitah ka kencaBring ngencaBari disaradaWek wek dunia alamiTidak ada hal seperti ituItu bisa hidup harmonisBagaimana cara iri hati sebulanJika gembala memerintahkan ke kananAyoJika gembala memerintahkan ke kiriBawa kiriSementara itu terdengarWek wek Hujan Poyan - Apip MustopaDeuleu, panonpoe huhujananBoa pohaci marandiIeung, panonpoe teh cirambayBoa aya nu digupaySssttt, geuing ieu hujan poyanBoa karuhun keur matahari adalah hujanBoa pohaci marandiYa, matahari bersinarAda yang bisa dinikmatiSssttt, hujanLeluhur Boa untuk Kamerdikaan - Apip MustopaKamerdikaan teh, jangJukut ngemploh sisi jalanNu teu weleh katincakanKu nu resep mabal jalanKamerdikaan teh, jangJukut ngemploh di sampalanDihakanan ingon aburanAtawa diararitanTapi teu weleh parucukanKamedikaan teh, jangWaruga aki-aki nu rangkebongDada ngagambang panon celongTeu ari mikiran BungRerumputan tumbuh di pinggir jalanYang tidak tahanSaya suka jalan kakiKemerdekaan, BungRumput tumbuh di rumputItu dimakan sebagai sampahAtau diareTapi itu tidak masalahIni obat, manWarung aki-akiDada berdebar-debarJangan pikirkan Bongan Kitu - Juniarso RidwanBongan kitu disebutna, puguh megaDipapay di awang-awang cek aing anginBongan kitu karasana, nyerina raheutTatamba ka saban tabib cek aing ngimpiBongan kitu digambarna, geulis kabina-binaDitepungan unggal wayah cek aing werejitBongan kitu pandena, nyarita soranganDitataan di rs jiwa cek aing elingBongan kitu ayana, beda jeung nu lianDiguliksek dina kamus cek aing ibadahBongan kitu itunganana namanya, malasMelambai di langit periksa anginIni sangat menyakitkan, sangat menyakitkanPerlakukan setiap dokter periksa mimpikuBegitulah cara menggambarnya, itu indahBertemu setiap saat periksa aing werejitItu benar, dia berbicara untuk dirinya sendiriDisusun dalam rs jiwa Saya akan memeriksa kesadaran sayaItu ada, beda dari yang lainMencari di kamus centang saya beribadahItu perhitungannya Lagu Hirup - Eddy D. IskandarUnggal poe unggal lengkahNataan tanggal dina kalenderAngger aya nu diarep-arepAri umur melesat henteu kajeueungDina beja dina caritaTeu weleh aya nu miheulaanWarna-warni kajadian. Teu kapirengDa puguh katalimbeng rusiahDina sakeclak cimata. Aya kasedihNu teu kedal. Dina kongkolakKahirupan. Aya nu miangTeu mulang hari setiap langkahSusunan tanggal dalam kalenderSelama ada sesuatu yang dinanti-nantikanHari ini, usia cepatDalam berita dalam ceritaTidak ada presedenAcara penuh warna. Tidak mendengarIni sebuah rahasiaDalam sekejap air mata. Ada kesedihanItu di dalam cangkangKehidupan. Seseorang pergiJangan Gupay Lembur - Nano panineungan kiwari nembongan deuiBasa rek ningalkeun lembur, rek miang tolabul ilmiKacipta Ema jeung Bapa, gugay jajap pangharepanDi bandung muga sing jucung, gancang mulang ka sarakanGupay-gupay panineungan kiwari nembongan deuiBasa beus ninggalkeun stanplat, hae mah puguh tibelatKacipta cisoca Ema, nu rambisak kingkin sedihPileuleuyan dayeuh Garut, kapaksa urang papisahMunggaran hirup di BandungBeungeut lembur kapigandrungDisusukan marak laukBalap ngojay ulin leutakLuhur pasir peperanganHanaang ngala duweganLalakon manjang di BandungLembur ngan ukur galindengDuriat ngan dina lebaranBetah ditempat ngumbaraPageuh jeung adeg sawawaGupay-gupay panineungan kiwari nembongan deuiKatingtrim hirup dilembur ngahariring ngajak mulangKacipta Ema jeung Bapa, nelengnengkung nimbang incuNgan hanjakal sagalana, nu di jugjug geus teu kini muncul kembaliKetika Anda ingin pergi lembur, Anda ingin meninggalkan sekolah sainsDiciptakan oleh Ibu dan Ayah, berikan harapanDi Bandung, semoga bahagia, cepat kembali ke SarakanKegembiraan kini muncul kembaliKetika bus meninggalkan halte, saya sedang terburu-buruCiptaan mata ibu yang penuh dengan kesedihanKota Garut hancur, kami terpaksa berpisahPertama kali tinggal di BandungWajah lembur itu angkerDiberi makan banyak ikanBerlomba untuk berenang dan bermain di lumpurDi atas bukit perangJalan-jalan di BandungLembur hanya membosankanKebahagiaan hanya di hari raya idul fitriTempat yang nyaman untuk bepergianBersikaplah tegas dan dewasaKegembiraan menonton kini muncul kembaliKehidupan terlalu banyak bekerja, menunggu untuk mengundangnya kembaliDibuat oleh Ibu dan Ayah, membungkuk untuk mempertimbangkan cucu merekaSayang sekali semua yang ada sudah tidak ada Dosa - Apip MustopaDatangna teu karasaKawas impian janariJiga nimat jiga sawargaTapi lamun pajar geur peuyarKarasa diri leuwih rucah manan meriInget ka basisir tempat balabuhDi mana layar geus rapuhDosaLeuwih amis manan anggurMun seug nembag dada nu diaburTapi di mana tumiba laraKaduhung poe make ditundungDuh gustiNajan ka mana nya inditDosa teu weleh tidak datangSeperti mimpi tentang makananIni seperti surgaTapi jika sulit di belakangAku merasa seperti aku lebih bangga pada diriku sendiriIngat pantai dimana pantai itu beradaDimana layarnya rapuhDosaLebih manis dari anggurJika Anda memukul dada yang berserakanTapi mana yang sakiteAku menyesali hari aku hamilYa TuhanTidak peduli kemana dia pergiAdalah dosa untuk tidak Paliwat Dina Kareta - Kis. Jakarta-SurabayaJeung Surabaya-BandungPaliwat tengahing jalanDuanana tonggoy nyemprungPanumpang paboro-boro ngaralongPapaliwat papada numpukan kilatSemet silih reret sahorelatIeu diri bet asa reg cicingNu maju tingbelesurUkur Jakarta-SurabayaDan Surabaya-BandungBerpapasan di tengah jalanKeduanya melesat cepatPenumpang menengok dari jendelaSama-sama menunggang kilatHanya saling lirik sekelebatMengapa diri serasa berhentiYang melesat terbangHanya Manusa Sunda Neangan Jalan - Ajip RosidiManusa Sunda neangan jalanHirup anyar anu endahHirup endah nu can karampaTapi pasti bakal datingTata lawas taya tempat keur anjennaNajan alus teu kapakeManusa Sunda ngalelebah poe engkeAdat lawas geus diruang anu anyar can kateangSatengahing jalanSagala dirampaUnggal barang diajaranDirasa ku rasaDipake ku hateHenteu pageuh henteu udarMun baheulaAya tatangga hilang - riab pada neangAya orok di jarian - jadi catur eusi lemburAya parawan mendeyang - unggal mojang kaisinanBungah deungeun bungah kuringSedih kuring dibantuanKiwariNu lian tilar - teu jadi sualBayi diruang - teu anehCan rimbitan geus orokan - teu kudu eraSewang-sewanganMantuan jadi jasa nu wajib Sunda mencari jalanHidup baru yang indahHidup indah yang belum terabaNamun pasti akan datangAdat lama tiada tempat bagi kiniMeski baik tak terpakaiManusia Sunda mengira-ngira hari nantiAdat lama sudah dikubur yang beru belum ketemuDi tengah perjalananSemua dirabaSetiap benda dicobaDirasa dengan rasaDikenakan pada hatiTiada erat, pun tiada lepasKalau dahuluAda tetangga meninggal - orang-orang datang melawatAda bayi di tempat sampah - jadi buah bibir orang sekampungAda gadis bunting - semua dara mendapat maluSuka orang lain adalah sukanya sendiriDuka hati dibantu orangKiniYang lain meninggal - tak jadi soalBayi dikubur - tiada anehBelum nikah beranak - tak usah maluSendiri-sendiriMembantu adalah jasa yang wajib Pamayang - Rachmat M. Sas. KaranaBulan imutNgangkleung di langitBudak ulin di buruanAngin daratMuru ka lautPamayang nyolendang korangParahu leutikLaju nyiriwikNganteur usaha di sagaraWarna perak'na beungeut ombakBeuteung lauk tingborelakNu jadi harepanPikeun kahirupanLaut lega paparin lucuMembungkuk di langitAnak-anak bermain di halamanAngin daratPergi ke lautNelayan mencarimuKapal kecilKecepatan lambatMemberikan bisnis di lautWarna perakWajah ombakIkan perut tingborelakItulah harapanUntuk kehidupanLaut terbuka lebar Pangbalikan - Wahyu WibisanaIuh, iuh gunung kuringAngin ulin dina embun-embunanSawaktu-waktu kuring kudu nepunganDumeh hirup halabhab cintaDi maranehna nya ayanaAya sababna kuring tibelatAya sababna kuring pegatTapi nu ahir lain kaabadianKakasih dina hate ngawih deuiIuh,iuh gunung kuringNyata, nyata tanda-tandaNgabalungbung jalan hirupNepi ka nyawa rek asupKa maranehna kuring rek balikKa maranehna kuring rek oh gunungkuAngin bermain di embunTerkadang aku harus bertemuKarena hidup dalam cintaItu ada di dalamnyaAda alasan aku lelahAda alasan aku patahTapi akhir bukanlah keabadianKekasih di hati terlahir kembaliOh, oh gunungkuNyata, tanda-tanda nyataMenutupi jalan hidupSampai mau masukAku ingin kembali kepada merekaSaya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Silih TulunganNyiruan dina pancuranTiteuleum meh bae paehTitiran nenjo yiruanKanyaah mapaes hateGeuwat metik dangdaunanDiragragkeun kana caiNgarayap eta yiruanTeu tulus nemahan patiTitiran ku paninggaranDiintip-intip dipanahNyiruan mulang tarimaNyeureud bitis paninggaranPaninggaran ngagurubugTeu tulus manah TitiranGeus lesot kabeh bangbaluhLantaran silih di kamar mandiHampir tenggelamCinta terbayarkan dengan kebencianSegera petik daunnyaDijatuhkan ke dalam airItu merangkakMati itu tidak ikhlasTitirin dengan anggaranMengintip dan menembakLebah kembali untuk menerimaMenyengat kaki pengantinIni berantakanHati Titiran tidak tulusSemua bangbaluh telah tergelincirKarena mereka saling Pesta Demokrasi - Iwan Muhammad RMun rek enya boga karep nu sarua, naha bet pada-padaMun rek enya mawa batin rahayat, naha bet ngamurah-mareh darajatSagala diumbar carita seja ngabebaskeun waragad sakola,Muka lapangan kerja, atawa ngangkat sora nu weritTapi naha bet parasea marebutkeun paisan tutungBanner, baligho,spanduk jeung poster-poster ngarumekan kotaJalan-jalan leuseuh teu beda jeung runtah nu cenah urang kokolakeunGang-gang pararoek heurin tetenjoan, tembok-tembokna jadi majalah dindingNaha bet ngolok-ngolok duit, geuning sakabeh eta teh teu beunangDipake mungkus peda-peda acan, bororaah laku dijual atawa dipakeNyimbutan barudak nu tinggolepak di emper toko jeung lampu-lampu stopanKahujanan, kapanasan pamustunganana digalaksak ku angin peutingGudawang lebah tarang, gorowong genggerongNu make kopeah, nu make tiung, nu make kabaya, nu make baju supermenNu dipoto jeung monyet, nu jeung caleg artisna, nu api-api jadi senimanNu api-api jadi kiyai, nu api-apai jadi olahragawanKabeh teu bisa ngalawan ninggang datang paceklik ka rahayatNu cenah rek diwakilan ku ngarudag naon atuh, aya pesta demokrasi teh siga nu moro bagongMarawa anjing bari dibarajuan ku rupa-rupa gambarKabeh pada boga cita-cita, mawa visi jeung misi sewang-sewanganHayang meunangkeun naon nu diudagKawas barudak di lembur coko langlayangan, lumpat titatarajong bari panon tanggahTeu ditolih nu dihandap, teu ditempo nu tincakTeu paduli kebon batur ruksak, teu paduli rek cohcor katincak"Nu penting aing meunangkeun nu diudag" omong budak"Kadarieud Kadarieud Yeu ubar hanaang. Pek contreng lebah irungan,Atawa dadana, atawa dina ngaranna atawa dina gambarnadPek gunakeun hak pilihna tong salah, milih luyu jeung hati nuranid"Gorowok partai nu teu sacara langsung nitah milih deui nu nyebutkeun rek bebela ka patani, ngaronjatkeun hasil deui anu ngajangjikeun numpes kamiskinan jeung pengangguranNaha teu era disalindiran ku iklan rokoeMajar beuki loba pilihen, beuki bingung milihnaAtawa nu omat-omatan ulah katipu ku cau badag bisi dijerona cangkang hungkuldMun rek enya boga karep nu sarua, naha bet pada-padaMun rek enya mawa batin rahayat, naha teu sauyunan bae dina nanjeurkeun cita-citaNgawangun nagri nu Anda ingin membawa hati rakyat, mengapa Anda berkompromi dengan gelareKisah diumbar membebaskan biaya sekolahMembuka pekerjaan, atau meninggikan suara yang menyakitkanTapi kenapa menginginkan kemenanganSpanduk, baliho, spanduk dan poster untuk menamai kotaJalan basah tidak berbeda dengan sampah yang mereka katakan kita kelolaJalanan Pararoek penuh dengan pemandangan, tembok menjadi majalah dindingKenapa harus cari uang, semua itu tidak bolehItu digunakan untuk membungkus sepeda, itu dijual, atau digunakanSambut anak-anak yang sedang berbaring di teras toko dengan lampuHujan, panasnya akhirnya dibawa angin di malam hariYang pakai kopeah, yang pakai kerudung, yang pakai kabaya, yang pakai bajumanusia superYang foto bareng monyet, yang foto bareng calon artis, yang semangat jadi artisYang berapi-api menjadi kiyai, yang berapi-api menjadi olahragawanSemua orang tidak bisa melawan sampai kelaparan datang kepada orang-orangYang katanya ingin diwakili oleh mau berbuat apa, ada pesta demokrasi yang seperti berburu babi hutanSetiap orang memiliki tujuan, visi dan misi satu sama lainIngin mendapatkan apa yang kamu kejarSeperti anak-anak di taman bermain bermain layang-layang, berlari dan tersandung untuk sementara waktu mata terangkatJangan melihat ke bawah, jangan melihat apa yang Anda injakSaya tidak peduli jika kebun orang lain rusak, saya tidak peduli jika saya ingin diinjak-injak"Yang penting saya mendapatkan apa yang saya kejar," kata anak laki-laki itu"Sekarangd Ayod Ini adalah obat. Paket lebah hidung,Atau dadanya, atau atas namanya atau dalam gambarnyadSilakan gunakan hak Anda untuk memilih, jangan salah pilih, pilih sesuai hati nurani Andad"Teriak partai yang tidak langsung menyuruhnya juga yang mengatakan ingin membela petani, meningkatkan hasil juga yang menjanjikan pengentasan kemiskinan dan pengangguranMengapa bukan era iklan rokokeSemakin banyak siswa memilih, semakin bingung merekaAtau, jangan terkecoh dengan pisang besar yang namanya cangkang baikdJika Anda ingin memiliki gairah yang sama, mengapa bertaruh satu sama laineJika ingin membawa hati rakyat, kenapa tidak harmonis dalam mempromosikan cita-citaMembangun negara yang KamanusiaanKamanusiaan pribadiTurunan kamanusaanMoal geser jeung nu sejenGumelar ti babaheulaManca warna geus lilaTumpur taun ganti taunPereum bulan ganti bulanGanti bulan ganti landiBulan tanggal ganti ngaranLalanden ganti lalandenEusina mah sabaheulaNya manusa nya manusaAlam tujuhna sapancuhAlam salapan sajangkarArtinyaKemanusiaan pribadiTurunan kemanusiaanTak akan berubah dengan yang lainMuncul sejak dari dahuluBeraneka ragam warna sudah lamaHabis tahun ganti tahunHabis bulan ganti bulanGanti bulan ganti namaBulan tanggal ganti namaNama ganti namaIsinya masih yang dulu jugaKalau manusia ya manusiaAlam tujuhnya seikatAlam sembilan sejangkar Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] tey/tey Baca Juga Contoh Pertanyaan 5W 1H Bahasa Sunda untuk Referensi Tugas Wawancara di Sekolah Artinya Judul Puisi Pentingnya PendidikanKarya Lisda Maharani Apalah daya jika ilmu tidak dicariSeperti hidup terbawa angin yang kosongMenjadikan bangsa yang tidak berilmuDan tertinggal oleh jaman Masih ada harapan untuk kamuyang ingin meraih ilmuDan meraih mimpidemi kemajuan hidup bangsa dan negara Sesulit apapun ituSemudah apapun ituKamu harus tetap berusahaUntuk masa depan yang mapan Ayo, kamu harus bisaMencari ilmu yang bermanfaatSetidaknya untuk dirimu sendiri Baca Juga Teks Pidato Bahasa Sunda tentang Isra Mi’raj Terbaru 2022 yang Menarik dan Terbaik Puisi Bahasa Sunda tentang Pendidikan ke-2 Judul Puisi Pejuang Mimpi Karya Lisda Maharani Aya impian dina pikiran kuringKu sakeupeul harepan kuringPikeun ngahontal impian kuring Panonpoé nu nyaangan léngkah kuring. Dina lamunan kuringPikeun ngawujudkeun impian kuring Haté bagja nyentuh kuringDina unggal impian kuringAbdi ngucapkeun doa nu saé Baca Juga Contoh Teks Wawancara Bahasa Sunda dengan Petani 5W 1H Singkat dan Padat untuk Referensi Tugas Sekolah Artinya Terkini

puisi bahasa sunda tentang pendidikan